Pelatihan Model Pembelajaran Problem Based learning Serta Project Based Learning dan Pelatihan Pengelolaan Hasil Belajar di Lingkungan Pemerintah Kota Tangerang,
Seiring perkembangan kebutuhan dan kemajuan jaman, Pemerintah Kota Tangerang sangat membutuhkan pendidikan yang berkualitas dari sekolah-sekolah yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang. Selain harus menghasilkan lulusan yang memiliki nilai yang memenuhi kriteria kelulusan nasional, Pemerintah Kota Tangerang juga berharap sekolah-sekolah di Kota Tangerang mampu mencetak peserta didiknya menjadi generasi muda bangsa yang memiliki rasa nasionalisme, berakhlak mulia, dan kreatif. Untuk itu diperlukan kualitas yang baik dari sekolah-sekolah yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang, karena hanya sekolah yang memiliki sumber daya manusia dan pengelolaan yang baik-lah yang akan mampu membentuk lulusan yang berkualitas.
Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan. Bagaimana proses pendidikan itu dilaksanakan sangat menetukan kualitas hasil pencapaian tujuan pendidikan. Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas penglolaannya. Kedua segi tersebut satu sama lainnya saling bergantung. Walaupun komponen-komponennya cukup baik, seperti tersedianya sarana-prasarana serta biaya yang cukup, jika tidak ditunjang dengan pengelolaan yang handal maka pencapaian tujuan tidak akan tercapai secara optimal. Demikian pula bila pengelolaan baik tetapi di dalam kondisi serba kekurangan, akan mengakibatkan hasil yang tidak optimal.
Tujuan utama pengelolaan proses pendidikan adalah terbentuknya proses belajar dan pengalaman belajar yang optimal sebab perkembangan tingkah laku peserta didik sebagai tujuan belajar hanya dimungkinkan oleh adanya pengalaman belajar yang optimal tersebut.
Dalam sebuah proses pendidikan, termuat rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh guru sebagai ujung tombak pelaksanaan proses pendidikan di lapangan. Rangkaian kegiatan tersebut adalah perencanaan pembelajaran, pelaksaanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Rangkaian ketiga kegiatan dalam proses pendidikan ini mutlak membutuhkan pengelolaan yang tepat guna dan tepat sasaran.
Seiring perkembangan jaman pada era globalisasi sekarang ini, proses pembelajaran yang dibutuhkan adalah proses pembelajaran yang dapat menggali sekaligus mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik sehingga peserta didik mampu memaksimalkan potensinya, mampu berpikir kritis dan inovatif sehingga kelak akan membentuk generasi muda bangsa yang mampu menjawab tantangan perkembangan jaman.
Untuk itu menjadi sebuah kebutuhan akan adanya metode atau model pembelajaran yang tepat yang dapat mendorong peserta didik untuk mampu berpikir kritis dan kreatif . Kementrian pendidikan dan kebudayaan telah mengamanatkan penggunaan berbagai model pembelajaran yang dapat memupuk daya berpikir kritis dan inovatif peserta didik melalui kurikulum nasional 2013.
Kemendikbud telah merekomendasikan beberapa model pembelajaran yang dianggap sebagai model pembelajaran yang tepat untuk mengeksplor daya pikir kritis dan inovatif peserta didik sekaligus mendorong peserta didik untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Diantara model pembelajaran yang direkomendasikan oleh PemErintah tersebut adalah model pembelajaran problem based learning dan project based learning.
Guru memiliki peran yang sangat strategis dalam implementasi model-model pembalajaran guna membangun daya pikir kritis, kreatif ,inovatif dan mendorong peserta didik untuk mampu mengembangkan potensinya, karena guru menjadi pelaksana proses pembelajaran. Untuk itu diperlukan kompetensi yang baik dari guru tentang model – model pembelajaran. Namun yang ditemui di sekolah-sekolah yang ada di kota tangerang, masih belum banyak guru yang menerapkan proses pembelajaran dengan menggunakan model-model pembelajaran yang telah diamanatkan oleh kurikulum nasional 2013. Masih banyak guru yang dalam melakukan proses pembelajaran, masih menggunakan metode konvensional tanya jawab, yang justru akhirnya tidak membuat peserta didik menjadi aktif.
Kondisi tersebut disebabkan oleh masih kurang maksimalnya kemampuan guru di kota Tangerang untuk menerapkan pola pembelajaran yang mengembangkan daya pikir kritis, kreatif dan inovatif peserta didik seperti model pembelajaran problem based learning dan project based learning, karena pemahaman guru tentang teknik dan langkah model-model pembelajaran tersebut belum dikuasai.
Kondisi demikian membuat Pemerintah Kota Tangerang, berupaya untuk membentuk pemahaman dan keterampilan para guru melalui kegiatan pelatihan model-model pembelajaran. Diharapkan setelah selesai mengikuti pelatihan ini, para guru memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan untuk mengimplementasikan model-model pembelajaran dalam pelaksanaan tugas sehar-hari.
Selanjutnya, masih berkaitan dengan rangkaian proses pendidikan adalah proses pengelolaan hasil pembelajaran yang juga membutuhkan pengelolaan yang efektif. Untuk itu penting adanya penilaian yang sesuai dengan kondisi riil proses dan hasil belajar guna membentuk penilaian yang berkeadilan dan dapat secara komperehensip menggambarkan peta kemampuan peserta didik
Ketepatan pengelolaan hasil belajar peserta didik yang dapat menggambarkan kondisi riil kemampuan peserta didik dan keterampilan yang dimiliki sebagai hasil proses pembelajaran yang telah dilalui sangat diperlukan untuk memberi gambaran keberhasilan proses pembelajaran yang diikuti oleh peserta didik
Selanjutnya hasil pengelolaan penilaian proses pembelajaran dilaporan dalam bentuk laporan hasil belajar peserta didik, sehingga pelaporan hasil penilaian peserta didik harus secara komperehensif dapat menggambarkan progress daya serap dan keterampilan peserta didik berkaitan dengan materi ajar yang diterimanya pada saat proses pembelajaran
Di lingkungan sekolah-sekolah yang ada di kota tangerang, masih ditemui kurang maksimalnya pemahaman dan keterampilan guru dalam mengelola penilaian proses pembelajaran dan penilaian hasil belajar peserta didik. Kemudian masih juga dijumpai adanya kekeliruan pemahaman guru dalam melakukan pengelolaan hasil belajar peserta didik.
Memandang kondisi demikian, Pemerintah Kota Tangerang memandang perlu adanya kesatuan arah dan langkah guru di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang dalam melakukan pengelolaan hasil belajar peserta didik agar tercipta standarisasi pengelolaan hasil belajar siswa sekolah di lingkungan pemerintah kota tangerang. Oleh karenanya diperlukan sosialisasi dan penguatan pemahaman dan keterampilan guru dalam melakukan pengelolaan hasil belajar peserta didik.
Pemerintah Kota Tangerang berharap, para guru yang telah mengikuti pelatihan pengelolaan hasil belajar dapat menerapkan pengelolaan hasil belajar sesuai, sehingga akan tercipta kesamaan pola tindakan pengelolaan hasil belajar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di sekolah-sekolah yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang.